Waspada, Spyware Asal Israel Ini Bisa Menginfeksi Lewat Telepon WA

1 Januari 2021, WhatsApp Tak Bisa dibuka Di Ponsel Ini Lagi

recode.ID – Dalam sebuah laporan terbaru yang di lansir dari laman 9to5Mac menyebutkan, jika spyware yang di buat oleh perusahaan asal Rusia mampu menginfeksi perangkat melalui celah yang terdapat pada panggilan telepon WhatsApp.

Informasi ini dirasa cukup mengagetkan, pasalnya selama ini layanan pesan instan milik platform WhatsApp ini merupakan salah satu layanan chatting yang dinilai cukup aman.

Malware berupa spyware yakni program berbahaya yang memasang dirinya sendiri ke dalam sebuah sistem untuk mencuri data pengguna atau merusak sistem pengguna pertama kali dilaporkan mulai menginfeksi perangkat sekitar semingguan yang lalu.

Spyware yang dimaksud adalah buatan perusahaan teknologi asal Israel bernama NSO Group, yang diketahui mampu menginfeksi perangkat lewat fitur telepon WhatsApp, baik pada perangkat dengan sistem operasi Android maupun pada perangkat berbasis iOS.

Tak banyak informasi yang bisa di korek mengenai celah yang terdapat pada panggilan telepon WhatsApp ini, karena temuan ini merupakan hasil dari tim internal perusahaan.

Baca Juga :  Pembocor Data Denny Siregar Ternyata CS Telkomsel

Namun, satu hal yang membuat malware ini begitu berbahaya adalah kecanggihan spyware ini dalam menginfeksi lewat jalur fitur telepon WhatsApp, dimana spyware ini tetap bisa menyusup meski telepon yang masuk itu tak dijawab pada perangkat korban.

Bahkan dalam sejumlah kasus yang ditemukan, panggilan telepon yang tak terjawab itu dapat hilang dari log atau catatan telepon tak terjawab sehingga para pengguna WhatsApp yang terinfeksi tidak pernah menyadari adanya panggilan telepon masuk tersebut.

Sementara itu dalam laman The Verge menyebutkan, ketika Spyware ini menginfeksi smartphone korban lewat panggilan WhatsApp, maka program jahat ini mampu menyalakan kamera dan mikrofon ponsel, memindai email dan pesan, serta memantau pergerakan si pengguna dari GPS ponsel.

Dalam keterangan resminya, pihak WhatsApp mengatakan ” Serangan ini adalah dilakukan oleh sebuah perusahaan privat yang dikenal sering dikontrak oleh pemerintah untuk mengirimkan spyware yang disebut bisa mengambil alih fungsi sistem operasi ponsel. Kami sudah memberi tahu sejumlah organisasi hak asasi manusia informasi yang kami ketahui, agar mereka bisa menyebarkan ke komunitas lain,”

Baca Juga :  Google Hapus Ratusan Aplikasi di Play Store, Ini alasannya

Terkait adanya serangan spyware yang menargetkan korban melalui layanan mereka, pihak WhatsApp pun telah melaporkan serangan ini ke Departemen Hukum Amerika Serikat guna penanganan secara hukum yang berlaku.

Kendari demikian, pihak WhatsApp sendiri belum bisa memastikan berapa jumlah penggunanya yang terdampak atas serangan spyware asal Israel ini.

Namun, mengingat banyaknya jumlah pengguna WhatsAPp diseluruh dunia dengan lebih dari 1,5 miliar pengguna, maka  diperkirakan akan ada banyak perangkat korban yang kemungkinan sudah terinfeksi.

Saat ini, pihak WhatsApp sudah menambal celah dimaksud lewat update terbaru mereka, sekaligus menyarankan para pengguna layanan mereka agar segera melakukan pembaruan ke versi paling anyar dari aplikasi WhatsApp di perangkat mereka.

Celah keamanan ini pertama ditemukan pada awal Mei lalu saat dari seorang pengacara menerima telepon dari John Scott-Railton, seorang peneliti senior di Citizen Lab dari University of Toronto, yang menyebut kalau ia menjadi target sebuah serangan cyber.

Baca Juga :  Bug RCE di Smartphone Google Pixel di hargai Rp 14 M

[artikel number=3 tag=”security” ]

Sekedar informasi, NSO Group yang di tengarai sebagai dalang di balik infeksi spyware lewat panggilan telepon WA ini adalah perusahaan teknologi spesialis pembuat alat mata-mata seperti Pegasus dan menjajakannya ke banyak pemerintah di seluruh dunia sebagai alat untuk memerangi kejahatan dan terorisme.

(azzahra)

Pos terkait