recode.ID – Meski popularitas aplikasi Zoom saat ini sedang tumbuh dengan pesat, namun ternyata hal itu dibarengi pula dengan isu privasi yang juga menerpa aplikasi untuk meeting online ini.
Setelah sebelumnya aplikasi Zoom di tengarai secara diam-diam mengambil data pengguna, kini aplikasi besutan Eric Yuan ini kembali diterpa isu privasi yang cukup mencengangkan.
Ribuan video rekaman saat rapat online milik para pengguna Zoom di kabarkan bocor dan bisa diakses secara bebas di internet.
Mengutip laporan yang ditulis oleh Washington Post, temuan mengejutkan ini semakin menambah daftar isu tak sedap yang menimpa aplikasi video conference ini.
Pasalnya, terungkap fakta bahwa konvensi penamaan file yang digunakan oleh Zoom untuk memberi label pertemuan untuk direkam dengan mudah ditemukan di internet.
Hal itu diungkap oleh peneliti keamanan internet Patrick Jackson, dimana pihaknya telah memperingatkan Zoom terkait penamaan rekaman rapat online di Zoom.
Selain itu, media penyimpanan cloud milik Zoom pun dinilai tidak aman karena semua fila dan data mereka tidak dienkripsi lebih dahulu serta tidak dilindungi oleh password.
Dalam laporan lainnya, Washington Post juga telah menemukan setidaknya ada 15.000 rekaman video rapat online, serta beberapa video pertemuan online lainnya dengan menggunakan aplikasi Zoom ini bocor dan bisa diakses secara bebas.
Bahkan, video yang bocor tersebut sebgaina ada yang telah di-upload ulang di platform video streaming seperti misalnya, YouTube dan juga Vimeo.
Terkait isu privasi yang menerpa layanan mereka pihak Zoom sendiri akhirnya buka suara. Dari keterangan tertulis yang mereka sampaikan ke media, pihak Zoom menyatakan kepada para pengguna layanan mereka untuk selalu memperhatikan beberapa aspek sebelum mengunggah rekaman rapat ke tempat lain.
“Zoom memberi tahu peserta ketika Host memilih untuk merekam rapat dan menyediakan cara yang aman dan nyaman bagi Host untuk menyimpan rekaman,” jelas pihak Zoom dalam sebuah pernyataan resmi mereka.
“Jika Host memilih untuk mengunggah rekaman pertemuan mereka di tempat lain, kami mendesak mereka untuk sangat berhati-hati dan harus transparan dengan peserta rapat,” lanjut mereka.
(ikhsan)