Perbedaan eSIM dan Kartu SIM Biasa yang Perlu diketahui

Kartu eSIM adalah, Ini Penjelasan Lengkapnya Untuk Anda

recode.ID – Pada artikel sebelumnya redaksi sudah mengulas secara detail mengenai apa itu eSIM mulai pengertian dan kelebihannya. Masih berkaitan dengan artikel tersebut, kali ini akan redaksi bahas mengenai perbedaan antara eSIM dan kartu SIM biasa yang sebaiknya Anda ketahui.

Sebagaimana kita tahu, seiring dengan berkembangnya teknologi, ada sejumlah komponen yang berkaitan dengan produk teknologi yang bentuknya kian mengecil.

Salah satunya adanya adalah kartu SIM yang biasanya di gunakan sebagai perantara agar sebuah perangkat smartphone bisa terhubung dengan operator seluler.

Dulu, pertama kali hadir kartu SIM memiliki ukuran yang lumayan besar dengan dimensi kurang lebih lebar 1cm dan panjang sekitar 2cm.

Namun makin kesini, kartu SIM jadi makin mengecil bentuknya. Terbaru, kini sudah mengadopsi eSIM dimana sim card jenis ini sudah langsung terpasang dan tertempel pada sebuah perangkat smartphone.

Perbedaan eSIM dan Kartu SIM

Kartu eSIM adalah, Ini Penjelasan Lengkapnya Untuk Anda

eSIM merupakan singkatan dari Embedded Subsriber Indentification Module yang merupakan perkembangan dari teknologi dari SIM card (kartu SIM) yang secara prinsip memiliki kegunaan layaknya kartu SIM yang kita pakai saat ini.

Baca Juga :  Tiramisu, Nama Yang Dipakai Google Untuk Android 13

Namun demikian, terdapat beberapa faktor yang membedakan antara eSIM dan kartu SIM biasa. Berikut ini adalah informasi mengenai apa saja perbedaan antara keduanya yang sudah redaksi rangkum dari berbagai sumber.

  • Dari Segi Bentuk dan Ukuran

Perbedaan pertama yang perlu Anda ketahui antara kedua jenis sim card tersebut adalah mengena bentuk fisik dan ukuran dari keduanya.

Perlu diketahui, untuk kartu SIM biasa secara umum ada tiga jenis ukuran yakni yakni Nano, Micro, dan ukuran standar.

Namun untuk eSIM, tidak memiliki wujud fisik seperti kartu eSIM karena berbentuk modul yang terintegrasi dan melekat di dalam ponsel.

Jadi, untuk menggunakannya pengguna cukup memindai barcode untuk mengaktifkn dan menggunakan kartu tersebut.

  • Tidak Ada Slot

Perbedaan kedua terletak pada tempat atau slot untuk menaruh kartu. Untuk kartu SIM biasa, umumnya pada perangkat ponsel tersedia slot untuk menaruk kartu yang terletak pada sisi perangkat.

Baca Juga :  Kelebihan dan Kekurangan JPEG yang Perlu Anda Tahu

Sedangkan untuk eSIM, tidak butuh slot seperti itu. Jadi perangkat yang sudah menggunakan eSIM umumnya tidak disediakan slot karena memang tidak diperlukan lagi.

  • Penyimpanan

Sebagaimana kita tahu, sebuah kartu SIM biasa dapat digunakan menyimpan kontak telepon maksimal hingga 200 nomor. Jika kartu SIM rusak secara fisik, misalnya patah maka semua nomor yang tersimpan dalam kartu SIM biasa akan hilang

Sementara untuk eSIM, akan menyimpan nomor kontak ke dalam sistem cloud yang disediakan oleh provider eSIM, sehingga lebih aman dan dapat memuat lebih banyak nomor kontak telepon.

  • Gampang Beli Nomor Luar Negeri

Jika Anda sering bepergian keluar negeri, biasanya akan membeli nomor baru dengan mudah. Tinggal mendaftar dan secara otomatis eSIM akan aktif.

Karena itu, penggunaan eSIM akan memudahkan penggunanya untuk menambah nomor di negara lain saat liburan atau perjalanan bisnis tanpa harus kehilangan nomor negara asal (nomor lokal).

  • Lebih Praktis

Perbedaan selanjutnya terletak pada sisi kepraktisan ketika berganti dengan perangkat baru. Untuk pengguna eSIM pergantian nomor atau SIM lebih simple, mengingat tidak perlu ada lagi bongkar-pasang kartu SIM.

Baca Juga :  Tanpa Sinyal dan Internet, Alat Ini Juga Bisa Kirim SMS Tanpa Pulsa

Berbeda dengan kartu SIM fisik, dimana pengguna harus mencopot dan memindahkan kartu ke perangkat yang baru ketika berganti perangkat.

[darsitek number=3 tag=”informasi”]

Demikian informasi dari redaksi mengenai apa saja perbedaan antara eSIM dengan kartu SIM biasa yang sebaiknya Anda ketahui.

Semoga informasi yang redaksi sampaikan pada artikel ini bermanfaat dan bisa menambah wawasan Anda.

Penulis: Firdhia Azzahra
Editor: Andra

Pos terkait