recode.ID – Beberapa waktu lalu, netizen tanah air di buat heboh dengan beredarnya pesan berantai melalui aplikasi chating dan instant messenger yang mengatakan jika pemerintah sedang memata-matai rakyatnya atau melakukan penyadapan smartphone dari no *#21#
Dalam pesan yang viral tersebut, menyebutkan jika pengguna smartphone dapat mengetahui apakah smartphone-nya disadap atau tidak dengan cara menekan tombol dengan kode *#21# pada ponsel yang mereka gunakan.
“Kepada rekan-rekan untuk berhati-hati dari kemungkinan penyadapan nomor HP kita. Anda bisa melakukan pengecekan sekarang juga di hp anda sendiri dengan mengetik :*#21#Lalu tekan/sentuh tombol Call. Maka akan ada respon dengan memunculkan tampilan :Voice : Tidak diteruskan Data : Tidak diteruskan Faks : Tidak diteruskan SMS : Tidak diteruskan Paket : Tidak diteruskan PAD : Tidak diteruskan Sinkron : Tidak diteruskanTidak Singkron : Tidak diteruskan. Apabila ada salah satu yg DITERUSKAN, maka bisa dipastikan Nomor anda telah disadap!!! Semoga Bermanfaat…,”
Demikian isi lengkap pesan berantai yang sempat jadi viral di sosial media tersebut. Namun setelah di telusuri lebih lanjut, ternyata informasi mengenai pesan penyadapan smartphone dari no *#21# adalah berita palsu alias hoax yang disebar oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Penjelasan Pakar
Sementara itu, terkait masalah ini Pakar Keamanan dan Kriptografi, Pratama Persadha ketika di mintai penjelasannya terkait pesan penyadapan smartphone dari no *#21# mengatakan jika kabar tersebut memang tidak benar atau informasi yang salah.
Menurut Pratama, no *#21# yang di gunakan untuk mengecek seperti dalam pesan tersebut adalah fitur untuk mengalihkan panggilan masuk yang ada di sediakan oleh operator.
“Call forwarding atau pengalihan penggilan ini sebenarnya digunakan apabila telepon milik kita akan disambungkan ke saluran lain PSTN, mailbox, dan lain-lain,” jelas Pratama Persadha seperti di kutip dari liputan6.
Namun, jika pengguna smartphone melakukan *#21# dan mendapati salah satu fitur dalam pengalihan penggilan masuk tersebut dalam keadaan aktif tanpa di ketahui pengguna, hal tersebut bukan berarti smartphone pengguna sedang di sadap.
Namun, kemungkinan besar itu memang pengaturan bawaan dari kartu SIM milik operator.
Oleh karena itu, Ia pun mewanti-wanti pengguna smartphone di tanah air untuk tidak termakan berita palsu semacam ini.
Tak hanya terkait isu-isu atau berita hoax seperti ini, masyarakat juga diminta harus lebih cerdas dalam memilah informasi.
Pastikan untuk melakukan crosscheck, sebelum menyebarkan atau membagikan unggahan status atau pesan yang belum di ketahui kebenarannya.
Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk memfilter informasi yang sedang berkembang, misalnya dengan mencari tahu informasi tersebut di situs-situs berita ternama yang sudah di akui sebagai fact checker yang valid.
Bisa juga untuk memastikan kebenaran suatu berita yang sedang viral, dengan melakukan pengecekan melalui situs TurnBackHoax.id yang dikelola oleh Masyarakat Anti Hoax Indonesia (MAFINDO).
Dimana situs ini memang mengkhususkan di penyediaan informasi untuk mengetahui kebenaran suatu informasi yang sedang viral, apakah itu informasi hoax atau valid.