recode.ID – Salah satu konsol game yang cukup populer saat ini, Nintendo Switch di kabarkan bisa di retas untuk bisa memainkan game bajakan.
Di lansir dari laman ArsTechnica, seorang peretas dengan nickname “Fusee Gelee” atau Frozen Rocket di ketahui telah menemukan cara untuk membobol sistem pertahanan Nintendo Switch, di mana menurut klaim peretas celah atau bug yang ia temukan tak bisa di tambal atau di patch.
Melalui celah tersebut, pengguna konsol game Nintendo Switch bisa mengunduh dan memainkan game bajakan dalam perangkat konsol game seharga US$ 300 atau setara 4 jutaan tersebut.
Bug atau celah tersebut terdapat dalam mode pemulihan USB Tegra X1 NVIDIA yang di gunakan Nintendo Switch. Peretas di ketahui mampu mengekploitasi bug tersebut untuk menyisipkan kode melalui celah yang ia temukan.
Dengan cara tersebut, peretas bisa mencegah software melindungi bootROM yang secara teori hal tersebut akan memungkinkan bagi peretas untuk menjalankan kode pada konsol, dengan begitu game apapun yang di unduh oleh pengguna bisa di pasang dan di jalankan secara ilegal.
Sementara itu, menurut laman Ubergizmo melaporkan celah ini tidak dapat ditambal dengan patch lantaran Tegra X1 bootROM pada Switch tak bisa diubah setelah komponen tersebut meninggalkan pabrikannya.
Dalam kasus peretasan kali ini, menurut ArsTechnica, Nintendo memiliki dua opsi untuk mengatasi peretasan ini karena menurut mereka celah ini tak bisa di tambal.
Salah satunya adalah sesegara mungkin mendeteksi keseluruhan konsol yang mungkin telah diretas dan menguncinya agar tidak bisa memainkan game secara online.
Menanggapi insiden peretasan yang menimpa konsol game buatan mereka, pihak Nintendo sejauh ini belum memberikan respon.
Sekedar informasi, Nintendo Switch merupakan konsol game protable yang di luncurkan pada maret 2017 lalu. Berbeda dengan beberapa konsol game portable lainnya, Nintendo Switch mengusung konsep Hybrid di mana konsol game ini bisa di mainkan secara on-the-go dan di TV secara optimal.
[artikel number=3 tag=”games” ]
Hingga kini, perusahaan yang berbasis di Kyoto, Kyoto Prefecture, Japan ini mengungkap konsol hybrid-nya ini sudah terjual 10 juta unit di hampir seluruh negara.
(aufa/223)