recode.ID – Produsen mobil listrik asal Amerika Serikat, Tesla.Inc dengan seri mobil produskinya Tesla X di kabarkan telah menjalani serangkain test yang melibatkan kan para hacker untuk mengotak-atik sistem pada mobil buatan mereka.
Hasilnya cukup mencengangkan, di lansir dari laman HackRead, para peneliti dan Hacker dari Keen Security Labs,Internet Tencent Holdings yang bermarkas di China berhasil membajak Mobil Listrik Tesla X dan memperlihatkan bagaimana mereka bisa mengambil alih kendali kendaraan dari jarak jauh.
Hasil penelitian menyebut jika apa yang dilakukan oleh para peneliti dan hacker ini bisa mengacaukan sistem kendaraan, mulai dari menyalakan sistem pengereman,menyesuaikan lampu, sehingga terlihat menyala berkedip mengikuti irama musik yang di putar melalui perangkat musik kendaraan, membuka pintu serta bagasi bagasi mobil. Semua akses tersebut dapat di lakukan bahkan tanpa menyentuh mobil dan melakukannnya dari jarak jauh.
Aksi hack terhadap Tesla X tersebut dapat di lakukan oleh peretas dengan memanfaatkan kerentanan di firmware terbaru Tesla X, setelah sebelumnya peretas mengirim perangkat lunak berbahaya (malware) ke peramban web. Para hacker kemudian mengambil alih kendali mobil menggunakan koneksi Cellular dan WiFi.
Peretas menemukan kerentanan ini pada bulan Juni dan memperingatkan perusahaan untuk segera memperbaiki masalah tersebut dalam waktu dua minggu.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh pihak menejemen Tesla.Inc, perusahaan tersebut mengatakan bahwa pihaknya sangat merekomendasikan peneliti untuk menemukan kerentanan semacam itu dan menginformasikannya sehingga mereka dapat diperbaiki sebelum terjadi kecelakaan akibat sistem mereka yang bisa di jahili oleh orang yang tak bertanggung jawab.
Sekedar informasi,ini bukan pertama kalinya ketika hacker dari Keen Security Labs telah mengoprek sistem pada mobil Tesla Model X.
Tahun lalu, para hacker juga berhasil mengeksploitasi kelemahan keamanan dan membajak Mobil Listrik Tesla X serta dapat mengendalikan rem Tesla dari jarak jauh sejauh 12 mil .
Selain itu, periset keamanan dan ahli IT dari perusahaan Promon yang berbasis di Norwegia juga menemukan adanya kerentanan kritis dalam aplikasi smartphone Tesla di iOS dan Android yang memungkinkan peretas menemukan Tesla Model S, membuka kunci, mengaktifkan fungsi mengemudi tanpa kunci yang berakibat orang lain bisa mengusai kendaran tersebut atau mencurinya.