recode.ID – Sebuah laporan keamanan internet yang dirilis oleh Kaspersky menyebutkan jika para pengguna perangkat komputer/laptop dengan MacOS di Indonesia menjadi target penyebaran malware jenis trojan bernama Shlayer.
Dalam laporan tersebut di sebutkan, jika pengguna MacOS di Indonesia menempati peringkat teratas di antara beberapa negara di Asia Tenggara yang menjadi target penyebaran malware dengan dengan jumlah deteksi hingga 16,7 persen.
Selain Indonesia, serangan malware Shlayer juga diketahui mengancam pengguna di kawasan Asia Tenggara lainnya seperti Filipina (15,8 persen), Malaysia (14,6 persen), Thailand (10,3 persen), Vietnam (9,6 persen), dan Singapura (6 persen).
Seperti diketahui, malware ini sendiri bukanlah malware baru karena sudah banyak memakan korban terutama dari pengguna MacOS di Amerika Serikat (31 persen), Jerman (14 persen), Prancis (10 persen), dan pengguna di Inggris (10 persen).
Anton Ivanov, Analis Keamanan Kaspersky dalam penjelasannya mengatakan, jika perangkat besutan Apple tersebut merupakan sumber keuntungan yang sangat menjanjikan bagi para pelaku kejahatan dunia maya.
“Para penjahat siber mencari cara baru untuk mengelabui pengguna, mereka aktif memakai teknik rekayasa sosial untuk menyebarkan malware,” jelas Ivanov.
Lebih lanjut menurut Ivanov, malware ini didesain dengan tujuan utama untuk memunculkan iklan ilegal. Beruntung, malware ini tidak menargetkan mencuri data sensitif pengguna, misalnya informasi perbankan.
“Beruntung bagi pengguna, ancaman yang paling banyak menargetkan macOS hanya sebatas munculnya iklan ilegal, bukan sesuatu yang berbahaya, seperti mencuri data keuangan,” kata Ivanov lebih lanjut.
Malware Shlayer Sudah ada Sejak 2019
Sekedar informasi, malware ini sendiri sebenarnya sudah mulai menyebar pada tahun lalu, dan merupakan ancaman paling besar bagi pengguna macOS di tahun 2019.
Malware ini menyebar dengan menggunakan sistem distribusi yang pintar, yakni menyebar melalui jaringan partner, situs hiburan, hingga Wikipedia.
Bahkan, pengguna yang mengunjungi situs resmi pun masih bisa terinfeksi dengan malware ini jika tak waspada.
Malware ini mengkhususkan diri dalam pemasangan program jahat adware yang akan membuat perangkat pengguna memunculkan iklan terlarang. Malware ini juga akan mengumpulkan permintaan browser pengguna, dan memodifikasi hasil pencarian untuk mendistribusikan lebih banyak iklan keprangkat lainnya.
Dalam beberapa kasus ditemuai, pengguna dengan perangkat MacOS misalnya akan mencari tayanga episode serial TV atau pertandingan sepak bola, maka akan muncul iklan landing page dan akan mengarahkan mereka ke halaman pembaruan Flash Player palsu.
Di sini korban akan mengunduh malware tersebut. Selain itu, ditemukan juga kasus dimana pengguna akan diarahkan untuk pembaruan Adobe Flash palsu dan mengarahkan pengguna dari berbagai platform populer seperti YouTube atau Wikipedia yang menuju ke link tertentu.
Apabila, pengguna yang mengklik tautan ini maka secara otomastis akan mengunduh malware Shlayer ini.
Peneliti Kaspersky sendiri dalam laporannya menemukan setidaknya ada sekitar 700 domain dengan konten berbahaya lewat tautan yang ditempatkan ke berbagai situs web sah.
Karena itu, untuk para pengguna MacOS di tanah air untuk waspada tak asal install sofware yang belum jelas sumbernya. Meski malware ini tidak berbahaya namun cukup meresahkan dan membuat tak nyaman saat menggunakan perangkat karena akan muncul banyak iklan.
(ikhsan)