recode.ID – Insiden kebocoran data kembali terjadi. Kali ini korbannya adalah data milik para pasien yang terdaftar pada Kementrian Kesehatan Republik Indonesia atau Kemenkes. Diduga ada jutaan data pasien milik Kemenkes yang bocor dan diperjual belikan di forum hacker.
Dari informasi yang ditampilkan pada forum hacker, Raid Forum di ketahui user dengan nama Astarte mengunggah data berjudul “Centralized Server of Ministry of Health of Indonesia.” yang isinya ternyata adalah file berukuran 720 GB dan isinya terdiri dari 6 juta baris atau 6 juta data pasien milik Kemenkes.
Dalam keterangannya pada forum tersebut, dokumen yang di unggah oleh user Astsrte di tawarkan untuk dibeli oleh siapa pun dengan metode pembayaran menggunakan mata uang kripto seperti Bitcoin.
Bahkan, untuk lebih meyakinkan calon pembeli jika data yang aia jual tersebut valid, user Astarte memberikan sampel data untuk di uji.
Isi Data Pasien Kemenkes yang Bocor
Dalam unggahannya, pelaku yang belum diketahui berasal dari negara mana tersebut, menjelaskan isi dari berbagai jenis data apa saja yang ada di database yang sudah ia kuasai.
Disebutkan oleh pelaku, jika dokumen berisi data pasien Kemenkes yang ia bobot tersebut berisi data radiologi atau data pemeriksaan radiologi pasien dari berbagai rumah sakit yang ada di seluruh Indonesia.
Data yang bocor ini meliputi data pemindaian Xray, nama pasien, asal rumah sakit, tanggal pemeriksaan, CT scan, foto pasien, hasil tes Covid, identitas lengkap dari berbagai rumah sakit, surat rujukan, dan lain-lain.
Selain jenis data yang disebutkan diatas, dokumen lainnya berisi data EKG atau data tes diagnostik umum yang digunakan untuk mengevaluasi fungsi jantung.
Data-data yang dimaksud adalah data yang terdiri dari surat rujukan BPJS, data pasien rujukan, laporan radiologi, hasil tes antigen, surat persetujuan isolasi Covid-19, hasil tes laboratorium, hingga hasil tes EKG.
Ada pula data laboratorium, yang meliputi laporan pemeriksaan medis, laporan hasil tes laboratorium, hasil tes antigen, CT scan, dan lain-lain.
Parahnya, dalam dokumen yang bocor tersebut juga tercantum identitas detail dari para pasien, sehingga kemungkinan besar data pribadi lain yang bersifat sensitif seperti alamat rumah tinggl, tanggal lahir, hingga nomor telepon dari para pasien juga ikut terekspos.