recode.ID – Pasca di retasnya sistem milik channel televisi berlangganan HBO, menurut informasi yang di lansir dari The Next Web perusahaan asal Amerika Serikat itu di kabarkan menawarkan sejumlah uang kepada hacker yang telah menyusup kedalam sistem mereka sebagai uang tutup mulut agar hacker tidak mengumbar data-data milik mereka lebih banyak.
Tawaran sejumlah uang dengan nominal $250.000 atau setara dengan Rp 3,3 Milyar itu di berikan HBO sebagai bentuk “hadiah” untuk penemu bug di dalam sistem mereka. Meski di nilai aneh, karena hacker yang masuk ke dalam sistem HBO adalah hacker blackhat, namun banyak yg berspekulasi jika tawaran dari HBO ini merupakan uang tutup mulut agar hacker tidak mengumbar data-data milik perusahaan itu lebih banyak.
“Sebagai bukti niat baik dari pihak kami, kami bersedia berkomitmen untuk membuat pembayaran hadiah bug sebesar $ 250.000 kepada Anda segera setelah kami dapat membuat akun yang diperlukan dan mendapatkan Bitcoin, atau kami dapat mengirimkan dana segera setelah Anda memberikan Kami informasi akunnya. ” kata salah satu juru bicara HBO serti di kutip dari laman Routers
Sekedar informasi, pada Akhir bulan lalu, peretas di ketahui telah masuk ke sistem HBO dan sesumbar jika mereka telah memperoleh sekitar 1,5 terabyte data informasi dari HB. Informasi itu berisi beberapa data dari episode beberapa serial populer yang belum tayang seperti episode Ballers dan Room 104 serta sebuah naskah episode keempat dari serial yang sedang di gandrungi Game of Thrones.
Berselang seminggu pasca insiden peretasan tersebut, para hacker kemudian merilis beberapa data curian mereka ke publik yang berisi informasi sesitif, termasuk di antaranya email perusahaan, perjanjian kerja, dan neraca keuangan,serta beberapa nomor telepon aktor dan aktris yang membintangi serial Game of Thrones. Peretas meminta sejumlah tebusan yang cukup fantastis hingga $ 6 juta dalam bentuk uang virtual, Bitcoin.
Tawaran uang sejumlah Rp 3,3 Milyar sebagai uang hadiah tersebut rupanya tidak membuat para peretas tertarik. Mereka lebih memilih untuk tetap meminta tebusan sesuai dengan tuntutan mereka di sertai ancaman bahwa mereka akan tetap merilis bocoran data setiap minggunya hingga tuntutan mereka di penuhi oleh HBO.
(andra/rcd)