Gara-Gara Hapus Cuitan Presiden, Pemerintah Blokir Twitter

Gara-Gara Hapus Cuitan Presiden, Pemerintah Blokir Twitter

recode.ID – Media sosial Twitter harus berurusan dengan pemerintah karena telah menghapus cuitan seorang Presiden di platform mereka.

Bahkan gara-gara menghapus cuitan Presiden tersebut,  situs microbloggig tersebut di blokir oleh pemerintah untuk jangka waktu yang masih belum di tentukan sampai kapan akan dicabut.

Tapi tenang, kejadian pemblokiran ini tidak terjadi di Indonesia. Karena, insiden penghapusan cuitan Presiden dan pemblokiran terhadap akses Twitter tersebut terjadi di Negara Nigeria.

Seperti yang dilaporkan oleh laman The Verge, pihak Twitter dikabarkan telah menghapus cuitan Presiden Nigeria Muhammadu Buhari, karena di nilai aturan ‘abusive behavior‘ yang ditetapkan oleh Twitter.

Imbasnya, beberapa hari setelah Twitter menghapus kicauan dari Presiden Buhari pemerintah Nigeria pun langsung memblokir platform media sosial tersebut dari negera yang terletak di Afrika Barat tersebut.

Baca Juga :  Mengatasi Twitter Tidak Bisa Upload Video, Pakai Cara Ini

Sementara itu, dalam sebuah thread penjelasan di Twitter, Kementerian Kebudayaan dan Informasi Nigeria menyebutkan pemblokiran itu dilakukan Twiter berulang kali melakukan aktivitas yang bisa melemahkan eksistensi pemerintah Nigeria.

Selain itu, pemerintahan Nigeria pun mengancam akan menangkap dan memproses hukum warganya yang masih menggunakan platform media sosial tersebut.

Pasalnya, menurut laporan pemerintah setempat setelah pemblokiran tersebut, masih banyak warga Nigeria yang menggunakan VPN agar tetap bisa menggunakan dan mengakses Twitter.

Isi Cuitan Presiden yang dihapus Twitter

Segera Ganti Password Akun Twitter Anda Sekarang Juga, Ini Alasannya

Masih mengutip dari laman The Verge, Dalam kicauan yang dihapus oleh pihak Twitter, Presiden Buhari mengancam akan menghukum para separatis yang ada di negara yang Ia pimpin.

Namun,  kicauan tersebut dianggap melanggar aturan yang telah diterapkan oleh pihak Twitter.

“Many of those misbehaving today are too young to be aware of the destruction and loss of lives that occurred during the Biafra war,”

Baca Juga :  Pemerintah Umumkan Tarif Ojek Online Terbaru 2019

“Those of us in the fields for 30 months, who went through the war, will treat them in the language they understand,” demikian isi cuitan Presiden Buhari di akun Twitternya.

Sementara itu, dalam penjelasannya pihak Twitter lewat tim Public Policy, menyayangkan pemblokiran platformnya itu di Nigeria, dan menyebut akses terhadap kebebasan dan internet yang terbuka adalah hak asasi manusia di era modern ini.

“Kami akan mengusahakan untuk mengembalikan akses untuk pengguna di Nigeria yang bergantung pada Twitter untuk berkomunikasi dan terhubung ke dunia,” tulis Twitter lewat akun @Policy.

Pos terkait