recode.ID – Kasus kejahatan cyber yang satu ini terbilang unik dan sedikit menggelikan. Alih-alih meretas sistem suatu perusahaan besar, hacker yang satu ini justru meretas ponsel milik ayahnnya sendiri dan mengancamnya.
Seperti yang redaksi kutip dari laman Ubergizmo, pada Minggu (7/2/2021), kasus yang cukup menarik ini terjadi di negara India.
Dimana korban, dalam hal ini adalah ayah dari pelaku peretasan itu pertama kali mengira jika dirinya memang sedang menjadi korban kelompok hacker yang berusahan memerasnya.
Dalam ancamannya, si hacker yang ternyata adalah anaknya sendiri ini mengancam korban akan membocorkan foto dan informasi pribadi para anggota keluarganya.
Si hacker diketahui telah meretas akun email milik korban. Peretas itu juga telah mengganti password email milik korban serta nomor ponsel yang terhubung ke email tersebut.
Pelaku juga mengklaim jika ia telah memata-matai korban dan keluarganya serta terus-terusan dan akan mempermalukannya jika uang tebusan tidak segara dibayarkan.
Yang cukup membuat kaget, nominal tebusan yang diminta oleh anaknya ini cukup banyak yakni Rs 100.000.000 atau setara USD 1.373.847 atau sekitar Rp 19,2 miliar.
Merasa telah diperas, korban pun melaporkan ancaman tersebut kepada pihak koplisian setempat.
Setelah dilakukan penyelidikan, berdasarkan investigasi yang dilakukan pihak kepolisian diketahui bahwa alamat IP dari hacker tersebut justru berasal dari rumah korban itu sendiri.
Hal itu berarti, jika selama ini ancaman-ancaman yang diterimanya tersebut berasal atau dikirim dari kediamannya sendiri.
Pihak Kepolisian pun mulai mempertanyakan dan mencari tahu siapa pelakunya. Setelah dilakukan pemeriksaan lebih mendalam, hasilnya sungguh mencengangkan.
Menurut pihak berwajib, dari hasil investigasi yang dilakukan mengungkap bahwa “hacker” tersebut adalah anak dari korban yang masih berusia 11 tahun.
Si Bocah “hacker” itu pun mengakui jika dia adalah pelakunya. Dalam pernyataannya di depan pihak berwajib ia mengatakan bahwa ia belajar menjadi hacker dan melakukan aksinya dari video-video di YouTube.
Atas insiden peretasan yang cukup unik inipun, pihak kepolisian masih akan melanjutkan investigasi lebih lanjut.
Dengan demikian, hingga saat ini masih belum diketahui bagaimana nasib bocah tersebut, apakah kacker tersebut dibebaskan atau harus menerima hukuman atas perbuatannya.
Ada-ada saja!