recode.ID – Tindakan tegas dengan mendepak ektensi buatan perusahaan antivirus ternama Avast dan AVG dari Chrome Web Store dilakukan oleh Google, saat mengetahui jika kedua paltform tersebut ternyata mengumpulkan data pengguna di browser Google Chrome tanpa sepengetahuan pihak Google.
Hal ini dilakukan oleh raksasa teknologi Google guna mengedepankan keamanan informasi para pengguna browser besutan mereka.
Pasalnya, seperti di lansir dari laman Ubergizmo, peneliti kemanan digital Wladimir Palant, menemukan fakta yang cukup mengejutkan terkait aktifitas ilegal yang dilakukan oleh pihak Avast dan AVG di beberapa browser populer.
Dalam laporannya, para peneliti kemanan digital ini menyebut jika ekstensi ini memiliki fungsi melacak perilaku pengguna saat mereka sedang surfing di internet.
Selain itu, Wladimir Palant juga menyebut jika data yang dikumpulkan oleh kedua perushaan antivirus ternama ini memungkinan pihak mereka untuk membuat atau merekonstrusip perilaku para penggunanya saat menjelajah di internet.
Bahkan, yang lebih mengkhawatirkan Palant juga menyebut jika mereka juga dapat mengetahui berapa banyak tab yang dibuka, situs web yang dikunjungi, berapa lama membuka laman web, dan kapan kamu membuka web.
Meski, saat ini kedua ektensi browser tersebut sudah tidak ditemukan lagi pada Chrome Web Store, namun sejauh ini pihak Google sendiri masih belum buka suara terkait hal tersebut.
Google masih belum memberi penjelasan lebih lanjut, apakah di tendangnya kedua ektensi dari pengembang Avast dan AVG ini bersifat sementara atau selamanya.
Mozilla dan Opera Lebih Dulu Tendang Avast dan AVG
Tak hanya ektensi pada browser Chrome besutan Google, aktifitas mengmpulkan data pengguna yang dilakukan oleh Avast dan AVG ini juga dilakukan pada dua browser lainnya yang cukup populer yakni Mozilla dan Opera.
Ketika laporan yang dibuat oleh peneliti keamanan Wladimir Palant tersebut di unggah ke publik, Mozilla dan Opera langsung bereaksi dengan segera mengusir ekstensi browser dari kedua pengembang antivirus tersebut dari layanan mereka.
Tapi tidak dengan pihak Google, meski laporan tersebut diumumakan pada awal bulan ini namun Google baru bereaksi dan menindak tegas kedua perusahaan antivurs tersebut 2 minggu setelahnya.
Sementara itu, pihak Avast maupun AVG masih belum memberikan penjeleasan terkait aktifitas ilegas pengumpulan data pengguna yang di alamatkan kepada mereka.
(azzahra)