recode.ID – Beberapa tahun terakhir industri game berbasis PC sedang berkembang pesat. Beberapa pengembang game berlomba-lomba menghadirkan berbagai varian game yang menarik untuk di mainkan. Begitu juga dengan game yang satu ini, Fight of Gods. Game ber-genre fighting atau pertarungan ini bagi gamer asal Indonesia mungkin judul game yang satu ini tidak begitu populer
Namun bagi para gamer luar, judul yang satu ini terasa sangat familiar. Bukan karena alur cerita yang di suguhkan dalam permainan ataupun desain grafisnya yang menawan, namun lebih kepada kontroversi yang menyertai kehadiran game yang satu ini. Sesuai dengan judulnya, Fight of Gods (Pertarungan Tuhan / Dewa) game ini menghadirkan sajian permainan di mana karakter di dalamnya mengadopsi dari nama-nama Dewa, Tuhan , dan juga beberapa nabi dari agama tertentu kemudian di adu untuk bertarung satu lawan satu.
Seperti di lansir dari laman Attack of The Fanboy, Fight of Gods adalah game yang di buat pengembang game indie asal London PQubeGames yang mengusung genre fighting. game yang hanya tersedia via platform Steam, anya bisa di maninkan melalui personal computer / PC.
Karena digarap oleh pengembang game indie, maka para gamer tidak bisa berharap banyak akan tampilan grafisnya yang menyerupai dengan game fighting dari pengembang ternama. Namun setidaknya, untuk ukuran game yang di mainkan lewat PC, grafisnya bisa dibilang sudah cukup untuk kelas pengembang game indie.
Setelah di rilis pada 4 september 2017 lalu,Fight of Gods memicu kontroversi dan kritik dari sejumlah kalangan karena beberapa karakternya di nilai terlalu sensitif dan menyinggung golongan tertentu. Karakter yang terdapat dalam permainan ini adalah kebanyakan dari dewa, mulai dari dewa Zeus dari Yunani, Odin dari mitologi Norse, hingga Anubis dari Mesir.
Tak cukup sampai di situ, pengembang game ini juga menghadirkan karakter Tuhan dan Nabi seperti Yesus, Budha dan juga karakter Nabi seperti Moses yang tak lain adalah seorang Nabi Musa. Dalam game ini Sosok Tuhan Yesus digambarkan dalam karakter game berwujud pria dengan fisik dan tubuh yang kekar. Di tangannya terdapat potongan kayu yang seolah-olah dipatahkan dari salib.
Bahkan untuk mendukung suasana pertarungan agar nampak real pengembang juga menghadirkan latar tempat bertarungnya para Dewa-Dewa ini yang diambil dari cerita mitologi Dewa terkait, seperti Gunung Olimpus dan Taman Eden.
[artikel number=3 tag=”security” ]
Sementara itu pihak pengembang PQubeGames belum mau angkat bicara terkait kontroversi game besutannya. Namun bagi anda yang ingin menjajal game ini anda bisa mencarinya di market online steam di bandrol dengan harga $ 7,99.
(andra/rcd)