recode.ID – Masih belum usai berita tentang kebocaran data SIM Card yang dilakukan oleh peretas bernama Bjorka, kini kabar terbaru menyebut jika salah satu platform platform jual beli Bitcoin dan aset kripto lainnya juga mengalami hal serupa.
Hal ini terungkap setelah perusahaan keamanan siber Dark Tracer yang bermarkas di Singapura mencuitkan informasi lewat Twitter jika ada kebocoran data pengguna Indodax dan diperjulan belikan di dark web.
Dalam cuitanya, akun Dark Tracer menyebut jika data yang dibocorkan dalam insiden ini adalah informasi penting dan kredensial para pemilik akun Indodax, termasuk nama akun dan password yang digunakan untuk login di platform teresebut.
Lebih lanjut dikatakan, jika ada sekitar 50.000 pengguna Indodax yang jadi korban peretasan ini, sekitar 82,7 persen di antaranya berasal dari Indonesia.
Namun demikian, sejauh ini masuh belum ada informasi lebih lengkap terkait pihak mana atau siapa hacker dibalik aksi peretasan yang menargetkan pengguna Indodax tersebut.
Respon CEO Indodax Terkait Keboroan Data
Sementara itu, merespon adanya kabar yang menyebut jika platform besutannya menjadi korban aksi peretasan dan kebocoran data, CEO Indodax, Oscar Darmawan akhirnya buka suara.
Dalam keterannya, Ia menyampaikan jika tidak ada peretasan sampai membobol data pengguna Indodax.
Ia pun meyakinkan penggunanya jika informasi yang beredar tersebut adalah informasi bohong atau hoaks.
“Itu 100 persen hoaks. Dilihat sekilas pun data itu sudah jelas salah,” tegas Oscar dalam video yang diunggah ke Instagram pribadinya.
Menurutnya, platform Indodax tidak memiliki member di Afghanistan dan Pakistan, seperti yang rilis di dalam peta kebocoran data yang diunggah oleh perusahaan keamanan siber Dark Tracer.
“Member Indodax itu 99 persen warga Indonesia,” lanjut Oscar Darmawan menanggapi adanya isu kebocoran data dialami oleh perusahaannya.
Bahkan, ia menduga jika informasi yeng beredar yang mengatakaan adanya kebocoran data pengguna pda platform Indodax tersebut diduga merupakan bentuk persaingan tidak sehat.
“Saya sangat menyarankan kita sesama pemain kripto saling menjaga ekosistem ini lebih bersih,” kata Oscar Darmawan.
Sementar itu, CTO Indodax William Sutanto mengatakan jika platfrom mereka cukup aman karena dibekali dengan fitur keamanan yang cukup canggih
[darsitek number=3 tag=”security”]
Menurut William, Indodax menerapkan sistem Multi Factor Authentication untuk memproteksi para penggunanya. MFA bermanfaat mencegah akun pengguna diambil alih oleh orang lain.
“Akun Indodax, selain diproteksi dengan password juga ditambahkan dengan konfirmasi email, SMS OTP dan Google Authenticator untuk keamanan ekstra,” jelas William.