recode.ID – Salah satu layanan ride sharing yang baru saja di luncurkan beberapa waktu lalu, Bonceng, dikabarkan mendapat sejumlah serangan oleh para peretas, yang berakibat platform ojek online besutan Faiz Noufal ini mengalami gangguan dalam layanan mereka.
Serangan peretas yang menargetkan server layanan milik Bonceng, di ketahui telah terjadi sejak 10 Desember 2018 lalu, dimana server yang melayani aplikasi Bonceng mengalami gangguan berupa serangan yang biasan disebut dengan serangan DdoS (Distributed denial of service).
Dari investigasi tim IT internal mereka, serangan DdoS ini tercatat berasal dari enam lokasi yang berbeda. Para kriminal dunia maya tersebut berupaya terus menerus bekerja dan menjadikan server Bonceng sebagai host target dalam serangan tersebut.
“Server Bonceng sempat mengalami traffic flooding dan request flooding serta ping flood yang mengakibatkan akses oleh pengguna ke server jadi terhambat. Akibatnya aplikasi berjalan sangat lambat. Serangan ini kami terima hampir setiap hari sehingga pengguna harus melakukan update aplikasi berulang kali,” Jelas Faiz Noufal selaku CEO Bonceng, dalam keterangannya, seperti dikutip dari Liputan6.
Oleh karena itu, guna menghindari serangan tersebut terjadi lagi, pihak Bonceng pun mulai berbenah dengan segera membentuk Tim IT yang lebih solid dan lebih canggih. Bahkan pihak Bonceng pun di ketahui telah bekerja sama dan menggandeng Tim IT dari Kanada yang menangani BlackBerry.
“Alhamdulillah, bisa di-handle segera. Sekarang kami lebih siap. Kami juga sudah menjalin kerja sama dengan tim IT client Blackberry dari Kanada terkait security untuk menangkal segala serangan hacker,” ujar Faiz Lebih lanjut.
Dalam penjelasanya lebih lanjut, Faiz Noufal menjelaskan, bahwa akibat dari serangan tersebut, pihaknya sempat mengalami kerugian baik materil maupun immateril. Pengguna layanan mereka menjadi terhambat dalam melakukan registrasi, begitu juga dengan driver yang menjadi mitra bisnis mereka terkendala dalam melakukan pelayanan.
“Yang paling membuat kami rugi adalah kekecewaan publik saat melihat aplikasi kami tidak berjalan normal. Namun demikian, dari seluruh komentar dan feedback yang kami terima, dukungan dan penerimaan masyarakat luar biasa bagus, sungguh di luar dugaan kami. Mereka menantikan Bonceng kembali normal,” jelas Faiz.
Belajar dari kejadian tersebut, membuat Faiz dan start up yang ia kelola menjadi lebih waspada dan berusaha untuk lebih memproteksi layanan mereka di masa-masa mendatang.
Kendati demikian, ketika di singgung siapa pelaku di balik serangan tersebut ia enggan menyebutkan. “Kami tidak mau menuduh, yang pasti pelakunya adalah pihak yang tidak senang dengan kehadiran Bonceng,”
Meski mendapat serangan secara teknis, namun aplikasi yang identik dengan warna merah putih ini bertekad akan tetap survive bersaing secara sehat dengan kompetitor dengan cara membuat beragam terobosan guna meraih hati pelanggan.
Bahkan kini, aplikasi Bonceng juga terus melebarkan sayapnya dengan merilis aplikasi mereka di Apple Store sehingga para pengguna iPhone sudah dapat menggunakan aplikasi milik mereka untuk keperluan tranpsortasi mereka.
[artikel number=3 tag=”security” ]
Untuk saat ini driver mitra Bonceng sudah terdaftar lebih dari 20 ribu driver ojek online di kawasan Jabodetabek yang siap menunggu untuk di aktivasi. Para driver pun selanjutnya akan segera dibagikan atribut perusahaan untuk menjalankan tugasnya sesuai dengan aturan pemerintah yang berlaku di bidang bisnis transportasi online.
(azzahra)