recode.ID – Semakin mudahnya akses internet bagi banyak orang, ternyata juga sebanding dengan kasus penipuan online juga makin meningkat tajam.
Hal itulah yang membuat kita harus waspada, dan mulai sedari dini meningkatkan kesadaran kita agar tidak mudah terkecoh dengan berbagai macam aksi penipuan tersebut.
Karena saat ini, pelaku kejahatan digital semakin variatif modusnya dalam melancarkan aksi penipuan mereka dan sedikit sulit untuk dibedakan, jika kita memang tidak tahu pola atau metode penipuan yang dijalankan oleh pelaku
Oleh karena itu, sehubungan dengan topik artikel ini tim redaksi recode.ID akan memberikan informasi mengenai beberapa jenis modus penipuan yang saat ini makin marak terjadi.
Diharapkan dengan adanya artikel ini akan semakin meningkatkan kewaspadaan Anda untuk tidak menjadi salah satu korban penipuan online seperti itu.
Modus Penipuan Online yang Sering di Gunakan Pelaku
Ada beberapa modus penipuan online yang kerap dilancarkan oleh pelaku kejahatan digital. Namun, dari sekian banyak modus, setidaknya ditemukan ada lima jenis modus atau teknik penipuan online yang saat ini makin marak.
Apa saja modus-modus penipuan online tersebut? berikut ulasannya untuk Anda.
1. Penipuan Berkedok Menang Hadiah
Modus penipuan online pertama yang kerap dilakukan adalah dengan berpura-pura menginformasikan bahwa nomor telepon Anda telah menang undian berhadiah dengan nominal yang menggiurkan.
Jika kita tidak waspada, maka Anda akan sangat mudah terjebak. Alih-alih dapat hadiah, justru Anda yang akan kehilangan uang karena umumnya pelaku akan meminta Anda untuk mentransfer sejumlah uang dengan alasan untuk pajak dan sebagainya.
Penipuan seperti ini, kerap dilancarkan lewat pesan singkat atau SMS.
2. Penipuan Online Bekedok Anak atau Saudara Tertangkap Narkoba
Modus penipuan berikutnya yang saat ini juga makin marak adalah penipuan yang mengatakan jika anak atau saudara Anda tertangkap polisi karena kasus narkoba.
Penipuan seperti ini akan menyerang psikis korban, dengan tujuan untuk menimbulkan rasa takut dan panik.
Ujung-ujungnya, Anda akan diminta untuk mentransfer sejumlah uang agar “anak atau saudara” Anda tersebut bisa bebas.
3. Penipuan Berkedok Bantuan Sosial (Bansos)
Berikutnya, mirip dengan modus yang pertama namun kedoknya kali ini adalah nomor telepon milik Anda disebutkan telah terdaftar sebagai penerima bantuan sosial (bansos) dari pemerintah.
Penipuan seperti ini kerap dilancarkan oleh pelaku lewat pesan singkat atau SMS oleh nomor yang tidak dikenal.
Selanjutnya pasti sudah bisa ditebak, Anda diminta untuk mengirim sejumlah uang sebagai biaya agar bansos tersebut bisa cair.
4. Penipuan Berkedok Salah Kirim Voucher Game
Penipuan seperti ini merupakan modus baru, dimana biasanya ini digunakan untuk mencuri kode OTP (one time password) dari layanan tertentu.
Berbeda denga penipuan sebelumnya yang korbannya random, untuk jenis penipuan ini pelaku memang menargetkan korbannya.
Biasanya mereka akan merequest kode OTP yang masuk ke nomor Anda, lalu akan ada pesan yang berpura-pura salah kirim kode voucher game.
Anda diminta untuk mengirimkan kode “voucher” tersebut, padahal itu adalah kode OTP yang nantinya akan digunakan oleh pelaku.
5. Penipuan Investasi
Saat ini, model bisnis investasi cukup diminati oleh banyak orang. Sehingga modus seperti ini juga yang digunakan oleh pelaku kejahatan dalam menjalankan aksinya.
Dengan iming-iming keuntungan yang menggiurkan, Anda diminta untuk mentransfer sejumlah uang dengan alasan sebagai dana investasi dengan rayuan akan mendapat keutungan berlipat ganda dalam waktu yang cepat.
Demikian beberapa modus penipuan online yang saat ini makin marak yang sebaiknya Anda ketahui agar tidak menjadi salah satu korbannya.
Semoga informasi ini bermanfaat untuk kalian.