recode.ID – Insiden kebocoran data kembali terjadi, kali ini data yang bocor adalah data nomor ponsel warga Negara Indonesia dengan jumlah yang sangat banyak, mencapai 1,3 milliar data nomor Hp dengan total file sebesar 87GB.
Hal ini terungkap setelah seorang pengguna forum breached.to dengan nama identitas ‘Bjorka’ memposting dan menjual data-data nomor ponsel milik masyarakat Indonesia pada forum tersebut.
Selain data berupa nomor Hp, ada juga data penting lain yang terdapat dalam kebocoran data ini yang meliputi NIK, nama operator seluler yang dipakai, dan tanggal registrasi.
Untuk membuktikannya, ‘Bjorka’ memberikan sampel sebanyak kurang lebih 1,5 juta data dari data yang ia miliki. Dalam postingannya, ‘Bjorka’ menyebut jika data yang ia dapat tersebut berasal dari server milik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo).
Pakar Sebut Data yang Bocor Valid
Menanggapi insiden kebocoran data ini, pengamat dan pakar keamanan siber Pratama Persadha mengatakan jika dari 1,5 juta sampel yang diberikan oleh ‘Bjorka’, dari hasil pemerikasaan itu adalah data yang valid.
“Jika diperiksa, sample data yang diberikan tersebut memuat sebanyak 1.597.830 baris berisi data registrasi sim card milik masyarakat Indonesia”, terang chairman lembaga riset siber CISSReC (Communication & Information System Security Research Center) seperti yang recode.ID kutip dari laman Liputan6.
Lebih lanjut ia mengatakan jika sampel data tersebut setelah dicek dan dilakukan panggilan secara acak dengan melakukan panggilan beberapa nomor, maka nomor tersebut masih aktif semuanya.
Sementara itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) dalam siaran persnya mengatakan jika pihaknya membantah jika data tersebut berasal dari server milik mereka.
“Berdasarkan pengamatan atas penggalan data yang disebarkan oleh akun Bjorka, dapat disimpulkan bahwa data tersebut tidak berasal dari (server) Kementerian Kominfo,” kata pihak Kominfo.
Begitu juga dengan Telkomsel, pihaknya membantah jika nomor ponsel yang diperoleh oleh ‘Bjorka’ tersebut berasal dari server milik mereka.
“Sesuai hasil pemeriksaan awal dari internal Telkomsel, dapat kami pastikan bahwa data yang diperjualbelikan di forum breached.to, bukan berasal dari sistem yang dikelola Telkomsel,” kata Vice President Corporate Communications Telkomsel, Saki Hamsat Bramono, melalui pesan singkat, Kamis (1/9/2022).
Data Nomor Hp yang Bocor Rentan Disalahgunakan
Secara terpisah, pakar Keamanan Siber Alfons Tanujaya menilai data 1,3 miliar nomor HP Indonesia yang diduga bocor dan diperjualbelikan di forum online tersebut sangat rentan untuk disalahgunakan.
Menurutnya, jika kebocoran data yang terjadi adalah big data, data tersebut rentan digunakan untuk profiling pengguna seluler di Indonesia.
Parahnya, peta pengguna seluler di seluruh Indonesia bisa digunakan juga untuk dasar pemetaan kependudukan lainnya.
“Kamu tahu data pengguna seluler, lalu lakukan pemetaan. Bisa mendapatkan banyak peta data kependudukan, demografi,” tutur dia.
Alfons memaparkan betapa pentingnya data demografi dalam pemetaan kependudukan. Menurutnya dari pemetaan kependudukan banyak manfaat yang bisa diambil.
“Sebagai gambaran, bisa dipakai untuk mengetahui penyebaran BTS, siapa market leader di daerah tertentu dengan menggolongkan berdasarkan NIK,” ujarnya.
Sekedar informasi tambahan, hacker Bjorka ini menjual 1,3 miliar data SIM tersebut sebesar 50.000 Dolar AS atau setara Rp 774 juta. Data ini bisa dibeli lewat Bitcoin dan Ethereum.